Prakata
Ketika perangkat lunak telah berhasil
dibangun , ketika perangkat lunak tersebut telah sesuai dengan kebutuhan pengguna
yang memakainya ,ketika kemampuannya sempurna digunakan dalam waktu yang
panjang, ketika perangkat lunak tersebut dapat dengan mudah di modifikasi selama
digunakan , ketika perangkat lunak tersebut mudah digunakan maka perangkat
lunak dapat merubah siklus hidup sistem menjadi lebih baik. Tetapi ketika
perangkat lunak mengalami kegagalan , dan pengguna merasa tidak puas , ketika
perangkat lunak cenderung error , ketika perangkat lunak tersebut sulit
dimodifikasi dan sulit digunakan maka dapat terjadi sesuatu yang sangat buruk. Kita
semua ingin membangun perangkat lunak yang dapat membuat suatu hal menjadi lebih
baik , mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang terus mengintai seperti
bayangan dibalik error program. Oleh karena itu kita butuh disiplin ilmu untuk
membangun dan memodelkan(design) perangkat lunak melalui pendakatan rekayasa
perangkat lunak.
“When a computer
software succeeds—when it meets the needs of the people who use it, when it
performs flawlessly over a long period of time, when it is easy to modify and even
easier to use—it can and does change things for the better. But when software
fails—when its users are dissatisfied, when it is error prone, when it is difficult to change
and even harder to use—bad things can and do happen. We all want to build software
that makes things better, avoiding the bad things that lurk in the shadow of failed
efforts. To succeed, we need discipline when software is designed and built. We need an engineering approach ” (2001 ,Roger
. S. Pressman Ph.D)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar